
Kini di usia pertengahan, dengan anak-anak yang meningkat remaja dan aneka tanggung jawab pekerjaan, bagaimana kehidupan seks Anda? Barangkali saja, Anda mulai memasuki krisis seksual masa pertengahan. Hubungan intim yang dahulu begitu bergelora, kini jadi suam-suam. Hangat pun tidak, walaupun belum padam. Mau bicara problem seksual dengan kawan? Ah, nanti malah jadi bahan tertawaan, karena rekan-rekan nampak begitu menikmati kehidupan seksual mereka. Lihat saja semangat mereka saat melontarkan bincang-bincang seksual. Rasanya, tak ada teman senasib. Tapi, benarkah tidak ada yang senasib?
Polling yang ada justru menunjukkan hal sebaliknya. Biarpun sekitar 85% wanita merasa puas dengan pernikahan mereka, nyatanya hanya 57% yang pas dalam kehidupan seksualnya. Ada kecenderungan menurunnya freksuaensi bercinta. Soalnya, dari salah satu survei yang dilakukan praktisi bidang seksual, terlihat bahwa frekuensi tertinggi terjadi pada akhir usia 20-an:47% diantaranya menikmati kehidupan seksual dua kali atau lebih dalam satu minggu. Bandingkan dengan data wanita usia 50-a dimana lebih dari 40% mengaku sudah tak berhubungan intim minimal setahun terakhir.
Mengapa pola hubungan seksual cenderung memburuk, padahal ini merupakan bagian penting perkawinan? Nah, terlihat bahwa ada penyebab lainnya
Meski sejak awal kita bicara tentang usia tertengahan, sebenarnya ancaman datarnya kehidupan seks bukan hanya ada di usia pertengan saja. Itu bisa terjadi kapan saja lho, saat "gangguan luar" menyerbu dalam bentuk kesibukan. Tak heran kalau kehidupan seksual yang lebih tua bisa "mengalahkan" pasangan muda.
Luasnya makna seks
Seks bukan cuma berarti seks semata, "kata Barbie Zilbergld, Ph.D penulis buku The New Male Sexuality. Seks meruakan perekat hebat yang menjaga lengketnya pasangan, demikian lanjutnya. "Dan perekat hebat itu bisa muncul dari harminisnya perkawinan.
Dari pelelitian para pakar seks, ada 9 karakter yang mendasari arti perkawinan. Salah satunya cinta seksual. Dengan cinta seksual, keakraban sepertinya dapat diperbaharui. Gairah yang sejak awal menyatukan pasangan, teruslah dipelihara. Tidak ada obat yang lebih mujarab atas tekanan dalam kehidupan, daripada kehidupan seksual yang penuh cinta.
Kesibukan harus dikalahkan, perkawinan harus diharmoniskan. Kelihatannya gampang, namun bagi banyak orang, nasehat itu cuma gampang terucap tapi susah terlaksana. Ada beberapa tips yang patut dicoba:
1. Seks itu penting
Dalam memperbaiki hubungan seks, perlu meluruskan pandangan. Kehidupan seks amat penting. Jika terjadi hambaran perkawinan, seks juga bisa menjadi obat mujarab. Namun jangan lupa, seks takkan berguna banyak jika ia tidak ditempatkan sebagai hal yang penting.
2. Sadari perlunya usaha
Kehidupan perkawinan bahagia, bukan tercipta dan terpelihara begitu saja. Banyak yang beranggapan bahwa dengan cinta saja, kehidupan perkawinan menjadi romantis seumur hidup. Cinta tidak dapat begitu saja menciptakan romantisme. Hal itu perlu dijaga dan dipelihara terus dengan berbagai cara. Pandanglah pasangan Anda sebagai sosok yang terpenting dalam hidup Anda, melebihi aneka pekerjaan dan kegiatan.
3. Ciptakan waktu, cari ruang
4. Hati-hati menolak
Bebeapa pasangan kehilangan minat bercinta lantaran pasangan pria merasa ditolak karena ajakan kurang ditanggapi sementara si wanita merasa pasangnnya kurang romantis. Dengan demikian perlu menjaga perasaan pasangan. Walau awalnya tak terlalu berminat, mungkin perlu mengiakan ajakan pasangan.
5. Variasi
Salah satu penyebab hambatnya hubungan asmara adalah rasa bosan dalam bercinta. Sebab itu ciptakan kreasi dalam menciptakan variasi romantisme.
Tubuh Bugar Bercinta Gencar
Olahraga membantu memberi oksigen dalam kehidupan seksual Anda, menciptakan mood bercinta, energi dan orgasme yang lebih memuaskan. Mengapa demikian? Olahraga meningkatkan aktivitas otak kiri, memicu perasaan positif yang bisa meningkatkan minat bercinta. Terutama latihan aerobik, memacu produksi endorphin, memicu perasaan nyaman tak hanya dalam bercinta, namun juga mempengaruhi intensitas orgasme.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam sumber dibawah ini :
Sumber: http://www.Seniornews.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar